News Update :
Home » , , » Keunikan Budaya Minum Teh ala Maroko dan Rusia

Keunikan Budaya Minum Teh ala Maroko dan Rusia

Penulis : Citey Soe on Wednesday, November 13, 2013 | 5:52 AM

Jakarta - Budaya minum teh di setiap negara ternyata sangat unik dan bervariasi. Bila di Indonesia kita mengenal teh tubruk atau teh dengan aroma melati, di negara-negara lain terdapat lebih banyak variasi rasa dengan proses menyeduh yang unik.


Menurut Ratna Somantri, Pendiri Komunitas Pecinta Teh dan penulis buku 'Kisah dan Kasiat Teh,' teh baginya adalah minuman yang sangat spesial. Hal itu dikarenakan walaupun teh berasal dari Tiongkok, tapi pada saat masuk ke negara lain bisa tercipta suatu tradisi atau budaya berbeda dalam minum teh.


'Kita sering mendengar afternoon tea dari Inggris, tapi saya yakin masih banyak masyarakat yang kurang familiar dengan budaya minum teh di Maroko dan Rusia yang sangat unik,' ujar Ratna bersemangat pada acara Media Briefing dan Tea Ceremony bersama Gunung Subur di Jakarta, Rabu (13/11).


Dia melanjutkan, di Maroko proses menyeduh teh membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan negara-negara lain. Mereka harus melalui 3 kali penyeduhan untuk mendapatkan rasa yang pas menurut mereka.


'Masyarakat Maroko sangat suka dengan teh hijau yang beraroma mint. Jadi, mereka menyeduh teh hijau dengan sedikit air mendidih di teko teh. Kemudian teko tersebut di gotang-goyangkan, lalu di tuang di salah satu cangkir. Setelah itu mereka seduh lagi, tapi kali ini airnya di buang. Yang terakhir mereka seduh lagi dengan memasukkan daun mint dan gula secukupnya dan air seduhan pertama di masukkan juga ke dalam teko tersebut, lalu digoyang-goyangkan lagi. Dan akhirnya air seduhan ketiga baru bisa dinikmati,' terangnya.


Air seduhan pertama adalah penentu untuk menguatkan rasa teh. Dan cara menuangkannya pun dengan mangangkat teko cukup tinggi dari cangkir.


'Unik lagi budaya minum teh di Rusia. Mereka menyukai teh yang pekat yang dihasilkan dari samovar, yakni alat penyeduh teh yang sering disebut guci logam dengan keran di bagian bawah dan cerobong asap kecil di bagian atas. Daun teh di letakkan di atas samovar dan akan menghasilkan teh yang pekat,' katanya.


Lalu, lanjutnya, orang menikmati teh tidak menggunakan gula, melainkan dengan pendamping selai rasa buah.


'Jadi, setelah meneguk teh mereka akan menyendok selai tersebut,' imbuh Ratna.


Share this article :

Post a Comment

 
Home
Copyright © 2013. Berita Unik Indonesia . All Rights Reserved.