News Update :
Home » , , » Bank Dinar Operasikan Kantor Pelayanan Terpadu di Tanah Abang

Bank Dinar Operasikan Kantor Pelayanan Terpadu di Tanah Abang

Penulis : Citey Soe on Wednesday, November 20, 2013 | 11:07 PM

Skalanews -PT Bank Dinar Indonesia mulai mengoperasikan kantor pelayanan terpadu di kawasan bisnis Tanah Abang, guna membidik penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp550 miliar hingga akhir tahun.'Pesona bisnis pasar tekstil dan garmen, Tanah Abang Jakarta, yang telah dikenal hingga ke mancanegara ini, memberi tantangan tersendiri bagi Bank Dinar untuk dapat merealisasikan pelayanan bisnis terbaiknya,' kata Direktur Utama Bank Dinar Indonesia, Hendra Lie usai peresmian kantor kas di Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA) Lantai 7 Unit 15, Jakarta, Kamis.Hendra mengatakan, melalui perluasan pelayanan kepada masyarakat di pusat grosir yang tidak pernah sepi ini, pihaknya optimistis target DPK sebesar Rp550 miliar dan target penyalurkan kredit sebesar Rp600 miliar hingga akhir 2013, dapat tercapai.Hendra menambahkan, alasan pembukaan kantor pelayanan terpadu di Pusat Grosir Metro Tanah Abang karena kawasan bisnis ini sangat unik. Dikenal sebagai pusat perdagangan multietnis, tapi memperdagangkan komoditas yang sama,--yaitu tekstil dan garmen.'Keunikan kawasan bisnis yang disertai nilai tambah nasabah, merupakan pertimbangan dasar bagi kami membuka kantor pelayanan terpadu. Namun kantor layanan Bank Dinar ini, juga tetap dapat melayani perbankan konvensional pada umumnya,' tambah Hendra.Dibukanya kantor pelayanan terpadu Tanah Abang, menambah jaringan kantor Bank Dinar yang sudah ada. Terhitung per November 2013, Bank Dinar telah memiliki satu kantor pusat dan sembilan jaringan bank lainnya.Sedangkan periode 2014, Bank Dinar menargetkan lima penambahan jaringan bank di wilayah Jobodetabek.Menurut dia, hingga akhir Oktober DPK Bank Dinar yang terhimpun sebesar Rp532 miliar. Dan kredit yang disalurkan Bank Dinar mencapai Rp616 miliar dan total aset Rp777 miliar. Sedangkan Rasio Kecukupan modal (CAR) sekitar 38,44 persen dan rasio kredit bermasalah (Non Performing loan/NPL), nol persen. (Ant/DS)


Share this article :

Post a Comment

 
Home
Copyright © 2013. Berita Unik Indonesia . All Rights Reserved.